ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “I” G
I P0000 UK 34 MINGGU
JANIN TUNGGAL,HIDUP,INTRA UTERIN ,LETAK KEPALA,KU IBU DAN
JANIN BAIK
DI BPM NY’KAMSINI’ BAKALAN
SUMOBITO
JOMBANG
Oleh:
NIA WAHYUNI
NIM: 7210041
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
20012
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 390
/ 100.000 persalinan hidup juka perkiraan di Indonesia sebesar 5.000.000 orang
maka akan terdapat sekitar 19.500-20.000 kematian ibu atau kematian setiap
26-27 menit. Jumlah kematian perinatal sekitar 56/1000 atau sejumlah 28.000
orang atau setiap 18-20 menit sekali.
Penyebab kematian ibu hamil antara lain:
·
Pertolongan pertama dan persalinan yang belum memadai.
·
Pelaksanaan pengawasan hamil belum menjangkau masyarakat menyeluruh dan
bermutu.
·
Jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi.
·
Masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab musabab dan
penanggulangannya, komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan
dan nifas.
Untuk menghindari hal-hal diatas kita harus meningkatkan
prenatal care (pengawasan ibu sewaktu hamil) dan juga meningkatkan pengetahuan
ibu tentang pentingnya antenatal care (pemeriksaan ibu hamil).
Jadi bukan pertolongan waktu persalinan saja yang
penting tapi harus didahului dengan prenatal care yang baik dan disusul dengan
post partum care yang baik.
Maka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi kita
harus menyarankan pada ibu hamil untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara
rutin agar dapat diketahui apabila terjadi komplikasi dan hal-hal yang tidak
diinginkan secara dini.
Dengan demikian,ringkasan yang melatar belakangi untuk
menanggulangi atau melakukan asuhan kebidanan pada Ny “E” GIIP10001.
2.
Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil normal serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil
normal.
2.2 Tujuan
Khusus
·
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada Ny “E” GII
P10001 dengan kehamilan normal UK 36 Minggu.
·
Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
·
Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
·
Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
·
Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
·
Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
·
Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.
BAB II
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN
1.
PENGERTIAN
Pada caitus (persetubuhan) air mani terpencar ke dalam
ujung atas dari vagina sebanyak + 3 cc.
Dalam air mani terdapat spermatozoa (sel-sel mani)
sebanyak + 100-200 juta tiap cc.
Maka jelaslah bahwa hanya caitus sekitar saat ovulasi
yang dapat menyebabkan kehamilan sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam
setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi
selama 1-3 hari.
Penghamilan terjadi kalau ada pertemuan dan
persenyawaan antara sel telur dan sel mani.
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
adalah kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu).Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur.Bila kehamilan lebih
dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur.Kehamilan antara 28 dan 36 minggu
disebut kehamilan premature. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi
viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu
muda mempunyai prognosis buruk.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam
3 bagian yaitu:
1.
Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
2.
Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
3.
Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 sampai 40 minggu)
Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala
antara lain sebagai berikut:
1.
Amenorhea
(tidak haid)
2.
nausea (enek)
dan emesis (muntah)
3.
Mengidam
4.
Mudah pingsan
5.
Mamae menjadi
tegang dan membesar
6.
Anoreksia
(tidak ada nafsu makan)
7.
Saring kencing
8.
Obstipasi
terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
9.
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas.
10. Epulip :
Hipertropi gusi
11. Tanda hegas.
12. Tanda
chodwick.
13. Tanda
piscaseck. Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
Tanda Pasti Kehamilan
a.
Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin.
b.
Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin.
c.
Dapat dirasakan pergerakan janin.
d.
Pada pemeriksaan pada sinar rohtgen.
e.
Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin,
panjang janin dan diameter biparletalis hingga dapat diperkirakan tuanya
kehamilan.
Diagnosis Banding Kehamilan
1.
Pseudosiesis. Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda
kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative.
2.
Kistoma ovarii. Mungkin ada amenorea, perut penderita makin besar,
tetapi uterusnya sebesar biasa.
3.
Mioma uteri.
4.
Kandung kemih penuh dan terjasi retensi urin.
2.
TUJUAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN IBU HAMIL
Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik
dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Tujuan khusus adalah:
1.
Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
2.
Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
3.
Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
4.
Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1.
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan.
2.
Periksa ulang 1x sebelum sampai kehamilan 7 bulan.
3.
Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
4.
Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5.
Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.
Beberapa istilah yang dipakai untuk pemeriksaan dan
pengawasan ibu hamil adalah:
1.
Antenatal care : pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada
anak.
2.
Prenatal care : pengawasan pra-kelahiran.
3.
Antepartal care : pengawasan sebalum bersalin, lebih ditujukan pada
keadaan ibunya.
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
Anamnesa
·
Anamnesa identitas suami dan istri.
·
Anamnesa umum
Data obyektif
·
Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostic.
·
Perkusi.
·
Palpasi
Palpasi yang paling penting adalah di daerah perut dan
payudara. Palpasi perut untuk menentukan:
·
Besar dan konsistensi rahim.
·
Bagian-bagian janin, letak, presentasi.
·
Gerakan janin.
·
Kontraksi rahim.
Cara palpasi ada bermacam-macam
·
Menurut laopold dengan variasi.
·
Menurut knebel.
·
Menurut Budin dan
·
Menurut Ahlfeld.
Manufer palpasi menurut Leopold:
· Leopold I : - Pemeriksa
menghadap ke arah muka ibu hamil.
-
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus.
-
Konsistensi uterus.
Variasi menurut Knebel:
-
Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan
tangan lain diatas simflsis.
· Leopold II : - Menentukan
batas samping kanan-kiri
-
Menentukan letak punggung rahim
-
Pada letak lintang tentukan dimana kepala janin.
Variasi menurut Budin:
-
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus.
· Leopold III : - Menentukan bagian terbawah janin.
-
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang.
Variasi menurut Ahlfeld:
-
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di
tengah perut.
· Leopold IV : - Pemeriksa
menghadap kearah kaki ibu hamil.
-
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk pintu atas panggul.
Cara lain untuk menentukan tuanya kehamilan dan berat
badan janin dalam kandungan.
a.
Dihitung dari tanggal haid terakhir.
b.
Ditambahkan 4,5 bulan dan waktu ibu merasa janin hidup.
c.
Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari
simfisis maka diperoleh tabel:
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
d.
Menurut Mc Donald : adalah medifikasi spiegelberg yaitu jarak
fundus-simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
e.
Menurut Ahlfeld : “ukuran kepala – bokong” = 0,5 panjang anak
sebenarnya. Bila diukur jarak kepala – bokong janin adalah 20 cm, maka tua
kehamilan adalah 8 bulan.
f.
Rumus Johnson – Tausak : BB = (MD-12) x 155
BB: berat badan : MD : jarak simfisis – fundus uteri
Auskultasi
Digunakan stateskop monoral (stateskop costetrik)
untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) yang dapat kita dengarkan adalah:
1)
Dari janin:
·
DJJ pada bulan ke 4-5
·
Bising tali pusat
·
Gerakan dan tendangan janin
2)
Dari ibu
·
Bising rahim (uterine souffle)
·
Bising aorta
·
Peristaltic usus
Metode Auvard : tempat denyut jantung menurut letak
janin dalam rahim.
Cara menghitung DJJ :
·
Setiap menit misalnya 140 kali permenit
·
Dihitung 3x5 detik secara berurutan, dengan cara ini dapat diketahui
teratur tidaknya DJJ, contoh:
11 12 11
DJJ = 4 x (11+12+11) = 136 permenit teratur
10 14 9
DJJ = 4 x (10+14+9) = 132 permenit tidak teratur
Reaksi kehamilan
Ada dua cara yaitu:
1)
Reaksi biologic
·
Reaksi Galli Maining : dipakai kodok jantan bufo melanostikus.
Disuntikkan 5 cc air kencing ibu hamil ke bawah kulit perut kodok. Bila positif
akan dijumpai sperma dalam air kencing kodok selama tiga jam.
·
Reaksi Friedman : dipakai kelinci betina yang telah dua minggu
diasingkan dari jantan. Disuntikkan 5 cc air kencing ibu hamil intravena pada
vena kelinci selama dua hari berturut-turut. Setelah 24 jam dilakukan
laparotomi diambil ovaliumnya dan diperiksa. Bila ada keiplis rubra dan lutea
disebut positif.
·
Reaksi Aschiem Zondek : dipakai 5 tikus betina imalai. Hasilnya
diperoleh setelah 5 hari sekarang tidak dipakai lagi.
·
Reaksi Konsulaff : dipakai kodok Rana Esculenta. Hasil dapat diperoleh dalam
tempo 1-2 jam.
2)
Reaksi Imunologik
Dasarnya adalah reaksi antigen: antibody dimana HCG
bersifat antigen sebagai antibody dikenal pregnasticon, gravindex, dan gonavis.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada trimester I
dan II.Pemeriksaan laborat lengkap dan laborat sederhana.
Laborat sederhana seperti.
1.
HB
2.
Reduksi dan Albumin
Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul sebaliknya dilakukan pada
trimester I. sehingga dapat mengetahui apakah ibu hamil tersebut terdapat
panggul sempit atau tidak (CPD) Ukuran panggul luar yang terpenting ialah:
1.
Distantia sprarum : jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan
kanan. 23-26 cm.
2.
Distantia Cristarum : jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan
kiri. 26-29 cm.
3.
Conjugata Externa (Baudeloque) : jarak antara pinggir atas simfisis dan
ujung processus spinosus ruas tulang lumbal ke V. 18-20 cm.
4.
Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas simfisis ke pertengahan
antara spisia iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali
memulai tampat-tempat yang sama di pihak yang lain. 80-90 cm.
.
BAB III
PADA Ny “I” G I P0000 UK 34 MINGGU
JANIN TUNGGAL,HIDUP,INTRA UTERIN ,
LETAK KEPALA,KU IBU DAN JANIN BAIK
DI BPM NY’KAMSINI’ BAKALAN
SUMOBITO
I.
S :DATA SUBYEKTIF
1.
Identitas / Biodata
Nama : Ny
“I”
Umur : 22 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bakalan
|
Nama suami : Tn
“a”
Umur : 21 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bakalan
|
2.
Anamnesa
Pada tanggal : 24 -6-2012 Jam : 18.30 wib
Alasan
kunjungan : Ibu mengatakan hanya ingin periksa
rutin kehamilanya
Keluhan-keluhan : -
3.
Riwayat kebidanan
a.
Riwayat menstruasi / haid
· Haid : Umur 12 th
· Siklus : 28Hari lamanya : 7
Hari
· Banyaknya : 1
Softek penuh hari pertama-ketiga selanjutnya biasa
· Sifat darah : Encer
· Disminorhoe : Yang
pada hari pertama
b.
Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
No
|
Tgl lahir
|
Usia
Kehamilan
|
Jenis
Persalinan
|
Tempat
Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
Umur
|
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB Jenis
|
Keadaan
|
Keadaan
|
Lactasi
|
|||||
1
|
c.
Riwayat kehamilan ini
HPHT : 26-10-2011
UK : 34 minggu
Keluhan-keluhan
: TrimesterI: Ibu mengatakan mengeluh mual muntah terapi yang di dapat ialah tablet
Fe ,Vit C, dan kalk,anjuran : makan dengan porsi sedikit tapi sering, konseling
tentang makanan yang tidak mengandung lemak spt : singkong, roti
Trimester II: Ibu mengatakan pgalal-pegal di sekitar
pinggang, terapi tablet kalk dan Fe konseling istirahat yang cukup dan kurangi
pekerjaan yang berat
Trimester III : Ibu mengatakan pegal dan sering kencing
terapi yang di dapat ialah tablet Fe dan kalk konseling: tanda@ bahaya
kehamilan trimester 3
-
Pergerakan anak
pertamakali pada waktu kehamilan umur 5 bulan
-
Imunisasi TT :
1x pada tanggal 2-7-2012
4.
Riwayat penyakit yang pernah diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit menular seperti ( HIV,Hepatitis) menurun seperti (Ashma,DM) menahun
seperti ( Hypertensi, jantung)
5.
Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan di dalm keluarganya tidak ada yang pernah menderita
penyakit menular seperti ( HIV,Hepatitis) menurun seperti (Ashma,DM) menahun
seperti ( Hypertensi, jantung)
6.Riwayat KB
Ibu mengatakan
selama menikah belum menggunakan KB apapun
6.
Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami :
21 th
Lama Kawin :2 bulan
7.
Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan
kelurga mendukung sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak
mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak.
8.
Riwayat psikososial
Suami dan keluarga sangat mendukung dengan kehamilan ini
9.
Pola kebiasaan sehari-hari
a.
Pola Nutrisi
Sebelum
Hamil : Makan : 3x/hari, dengan komposisi (nasi, lauk-pauk,
sayur)
Minum : 8
gelas/hari
Selama Hamil : Makan : 2-3 x/hari dengan komposisi (nasi, lauk-pauk,
sayur) kadang-kadang ditambah buah.
b.
Pola Eliminasi
Sebelum
Hamil : BAB : 1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada
keluhan
BAK : 4-5
x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan
Selama Hamil : BAB : 1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada
keluhan.
BAK : 7-8
x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
c.
Pola Istirahat
Sebelum
Hamil : Tidur siang 1-3 jam (13.00 s/d 15.00)
Tidur
malam + 7 jam(21.00 s/d 05.00)
Selama Hamil : Tidur siang : 1 jam (13.00 s/d 14.00)
Tidur
malam :+ 5-6 jam (21.00 s/d 04.00)
d.
Pola Aktifitas
Sebelum
Hamil : Melakukan aktifitas dirumah seperti biasanya,
yaitu menyapu, mencuci, memasak, dll.
Selama Hamil : Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil
karena perut sudah membesar.
e.
Pola Aktifitas Seksual
Sebelum
Hamil : 1-2 x/minggu
Selama Hamil : Jarang berhubungan karena perut sudah
membesar.
O: DATA OBYEKTIF
1.
Secara Umum
· Kesadaran : Composmetis TB : 155 cm
· BB : 53 kg Postur
tubuh sedang
· Lila : 25
cm Lama berjalan :
tegak, lurus dan baik
2.
Secara Khusus
TTV : TD : 120/90 mmHg RR : 24
x/mnt
N : 86
x/mnt S : 37
0C
Pemeriksaan fisik
f.
Inspeksi
Kepala : Kepala bersih, tidak berketombe, rambut hitam
lurus.
Muka : Palpebra tidak odema, wajah bersih.
Mata : Sclera putih, conjungtiva merah muda,
simetris.
Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut dan
gigi : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
karies gigi.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan
kelenjar limfe.
Dada : Simetris, puting susu menonjol, colostrums
belum keluar., hiperpigmentasi areola mamae
Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat
membesar sesuai dengan usia kehamilan.terdapat linea nigra dan streae gravidarum
albican
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
Anus : Tidak ada hemaroid.
Ekstremitas : Simetris tidak oedem, tidak ada polidaktili
dan sindaktili.
g.
Palpasi
Leher : Tidak teraba bendungan vena jugularis dan
kelenjar limfe.
Dada : Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums
belum teratur.
Abdomen :
· Leopold I : TFU tiga jari dibawah pX dengan
(25 cm), teraba lunak ,tidak
melenting (bokong)
· Leopold II : Teraba keras panjang seperti papan pada
perut sebelah kiri (puki).
· Leopold III : Bagian bawah perut teraba bulat melenting
(kepala).
· Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (konvergen).
TBBJ = (25-12 x
155)=2015 gr
h.
Auskultasi
DJJ : (+) 148 x/mnt.
Tempat : Perut sebelah kiri
Frekuensi : 12-13-12 secara teratur.
i.
Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
A : Diagnosa
Kebidanan dan Masalah
Diagnosa :Ny”i” GI P00000 dengan UK34
minggu,janin tunggal, hidup,intra uterin, letak kepala, KU ibu dan janin baik
Kebutuhan : - KIE
-
Nutrisi
-
Obs.TTV
-
Kolaborasi tim
medis
P.Penatalaksanaan
1. Lakukan
pendekatan terapiutik kepeda klien
Melakukan pendekatan terapiutik kepeda
kelien untuk lebih dekat
Pasien mau di ajak berkomunikasi
2.Lakukan observasi tanda-tanda vital
Melakukan obserfasi tanda-tanda
Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px dengan pusat teraba lunak
presentasi bokong (29 cm).
Leopold II : Teraba keras panjang seperti papan pada perut
sebelah kanan (puka).
Leopold III : Bagian bawah perut teraba bulat melenting
presentasi kepala.
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (konvergen).
Mx : tidak
ada
Kebutuhan : - Asupan gizi yang seimbang.
-
Persiapan untuk menghadapi persalinan.
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Dx Potensial : -
Mx Potensial : -
III.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
-
IV.
MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH (INTERVENSI)
Tanggal : 4 Desember 2007 Jam : 10.20
WIB
Dx : GIII P10001, UK 36 minggu, hidup, tunggal K/U
ibu dan janin baik.
Tujuan : Setelah
dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dan janin tetap dalam keadaan sehat
dan normal sampai proses persalinan.
Criteria : - Tidak terjadi komplikasi
-
K/U ibu dan janin baik
-
TFU sesuai dengan umur kehamilan
-
TTV normal T : 120/90 mmHg
N : 80-88
x/mnt
S : 365
0C – 37 0C
RR : 16-24
x/mnt
DJJ : 140-144
x/mnt
Intervensi
1.
Lakukan pemeriksaan 7 T
R/ Untuk mengetahui keadaan umum ibu.
2.
Lakukan pendekatan terapiutik pada klien
R/ Agar tercipta hubungan kerja sama antara klien
dangan petugas kesehatan.
3.
Beritahu pada ibu untuk istirahat berbaring sedikutnya 1 jam pada siang
hari
R/ istrahat yang cukup akan memulihkan tenaga ibu.
4.
Beritahu pada ibu tentang tanda bahaya pada ibu hamil
R/ agar ibu
waspada dan segera pergi periksa ke tenaga kesehatan jika terjadi perdarahan
bengkak pada kaki, tangan dan wajah, demam tinggi, dan keluar air ketuban
sebelum waktunya.
5.
Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
R/ agar ibu mengerti jika terjadi mules-mules yang
teratur, keluar lendir yang bercampur darah dari jalan lahir, keluar cairan
ketuban dari jalan lahir, karena semua itu adalah tanda-tanda dari persalinan.
6.
Berikan penyuluhan tentang makanan bergizi selama hamil
R/ makan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan
bayi sehat.
7.
Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
R/ agar ibu tahu keadaan janin yang dikandung.
8.
Kolaborasi dengan dokter obgyn
R/ pemberian terapi secara tepat.
9.
Anjurkan ibu untuk follow up 1 minggu kemudian
R/ mengetahui keadaan ibu hamil setelah dilakukan
pemeriksaan 1 minggu sebelumnya.
V.
IMPLEMENTASI
No
|
Hari/tanggal/jam
|
IMPLEMENTASI
|
TTD
|
1.
|
Selasa
4 Desember 2007
Jam 10.25 WIB
|
·
Melakukan pendekatan terapiutik kepada klien agar
tercipta kerjasama yang baik.
·
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada ibu hamil
seperti:
-
Terjadi perdarahan.
-
Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah.
-
Demam tinggi, dan keluar air ketuban sebelum
waktunya.
·
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan.
Seperti:
-
Mules-mules yang teratur.
-
Keluar lendir yang bercampur darah dari jalan lahir.
-
Keluar cairan ketuban dari jalan lahir.
·
Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan.
·
Memberikan penyuluhan tentang makanan yang bergizi
untuk ibu hamil.
·
Kolaborasi dengan dokter obgyn diberikan tablet
tambah darah dan vitamin.
·
Anjurkan untuk follow up 1minggu kemudian.
|
VI.
EVALUASI
Tanggal : 4 Desember 2007 jam :
11.00 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan
oleh petugas.
O : - Ibu dapat melakukan kembali tentang apa
yang tadi dijelaskan oleh petugas.
- Adanya Tanya jawab antara petugas dengan klien.
A : GIII
P10001, UK 36 minggu, hidup, tunggal K/U ibu dan janin baik.
P : - Sarankan ibu untuk
istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang jelas.
- Sarankan ibu untuk makan makanan yang bergizi.
- Sarankan ibu untuk mengkonsumsi vitamin.
- Sarankan untuk mempersiapkan kebutuhan persalinan.
- Anjurkan pada ibu untuk follow up 1 minggu kemudian.
BAB IV
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dalam pembuatan askeb ini terdapat sedikit perbedaan
dengan landasan teori yang saya buat yaitu:
-
Dalam pemeriksaan pada ibu hamil Ny “E” tidak dilakukan pemeriksaan
panggul padahal dalam teori harus dilakukan pemeriksaan panggul supaya dapat
diketahui pada ibu hamil ini panggulnya sempit atau tidak.
-
Dalam pemeriksaan laborat diteori dilakukan pemeriksaan Hb, reduksi dan
albumin tapi dalam kasus ini hanya dilakukan pemeriksaan Hb saya.
Jadi tidak semua apa yang kita rencanakan dapat
dilaksanakan dengan tepat pada teori yang kita pelajari, karena kemungkinan ada
suatu kendala sehingga rencana yang telah kita buat dengan rapid an menurut
kita pasti akan terlaksanakan tidak dapat dilaksanakan. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap apa yang kita kerjakan dilapangan tidak sesuai dengan
teori yang kita dapatkan.
2.
SARAN
·
Untuk petugas kesehatan supaya lebih meningkatkan mutu kualitas dalam
melayani pasien, jangan sampai kita tidak menghiraukan pasien kita karena
urusan pribadi.
·
Untuk tempat penelitian agar menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang
sudah disediakan.
·
Untuk semua ibu hamil agar lebih waspada dalam menjaga kehamilannya dan
sadar akan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin. Sehingga dapat
diketahui apakah ada komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
· Manuaba.
1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC.
· Mochtar.
Prof Dr. Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.
· Sarwono.
2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
· Sastrawinata
Prof. Sulaiman. 1993. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman.
· Bari
Saifuddin Prof. dr. Abdul, SPoG MPH. dkk. 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternatal Dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Comments
Post a Comment